Rabu, 02 Januari 2013

PERKEMBANGAN SOSIAL MANUSIA

Perkembangan Sosial Manusia
Dalam bidang pembangunan sosial nama Freud, Erikson dan Marcia penting. Eric Erikson, seorang pengikut Freud, mengembangkan teori tahap perkembangan psikososial yang telah sangat influen ¬ esensial dalam pendidikan. Erikson percaya bahwa dalam mengembangkan kepribadian kita kita melewati 'periode yang berbeda perkembangan (tahapan) dengan tugas perkembangan yang spesifik pada setiap tahap' delapan (Bee, 1989, p.340). Misalnya, tugas antara usia 4-5 adalah untuk mengembangkan inisiatif, dari 6-12 tahun usia tugas ini adalah untuk mengembangkan industri (penguasaan), dari 13-18 tahun tugas ini adalah untuk mengembangkan rasa identitas. Dalam dewasa muda tugas adalah untuk mengembangkan keintiman dengan orang lain, diikuti oleh produktivitas, kreativitas dan kepedulian generasi berikutnya di masa dewasa tengah. Tugas akhir di usia tua adalah untuk mengembangkan rasa integritas atau penerimaan kehidupan seseorang seperti yang telah tinggal. Tugas ini bekerja dalam bentuk krisis psikososial atau konflik. Dengan demikian setiap tahap dapat mengakibatkan hasil negatif. Misalnya, jika anak tidak berhasil mencapai inisiatif, maka rasa bersalah adalah hasil yang dihasilkan. Demikian pula, jika industri tidak tercapai rasa rendah diri akan menghasilkan. Pada masa remaja jika identitas tidak tercapai maka kebingungan roje akan menjadi hasilnya. Erikson berpendapat bahwa setiap tahap harus berhasil diselesaikan atau akan mempengaruhi pencapaian tahapan berikutnya. Misalnya, seorang anak sekolah dasar yang tidak mencapai sukses di sekolah dapat mengembangkan perasaan rendah diri. Perasaan rendah diri akan membuat yang jauh lebih sulit untuk mencapai rasa identitas pada masa remaja.
Ringkasan
Dalam bagian ini pada pembangunan manusia kami telah menunjukkan bahwa pembangunan merupakan faktor penting dalam belajar. Untuk menggambarkan hal ini kami telah meminta Anda untuk merefleksikan perkembangan Anda sendiri. Selain itu, kami telah menjelaskan beberapa ide-ide ulama seperti Piaget, Vygotsky dan Erikson. Dalam studi Anda pada pembelajaran Anda juga harus memeriksa pandangan Case (1985), Siegler (1984), dan Sternberg (1984) dalam kognitif devel ¬ ngunan, Piaget (1932), Kohlberg (1984), Gilligan (1982), Marcia ( 1980) dan Kegan (1982) dalam bidang pengembangan afektif, dan Bronfenbrenner (1979) dalam efek rumah, sekolah dan masyarakat pada orang berkembang.
Melalui studi ini akan menjadi jelas bahwa pembangunan merupakan faktor penting dalam belajar. Bagi kami sebagai guru ini berarti bahwa:
1. Siswa dari usia yang sama akan mengalami masalah yang sama dan kepentingan, tetapi akan ada perbedaan untuk setiap individu.
2. Setiap siswa berbeda: yang berbeda dari orang dewasa dan berbeda dari siswa lain. Dengan demikian kita harus melayani perbedaan individual di masing-masing bidang pembelajaran.
3. Belajar adalah proses yang sangat aktif. Pengalaman dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam pembangunan.
4. Pengembangan merupakan faktor kunci dalam menentukan subyek yang akan diajarkan, materi dan pengalaman belajar untuk hadir, strategi pengajaran yang akan digunakan dan prosedur untuk mengevaluasi pembelajaran.
5. Dalam rangka untuk memahami, berhubungan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa kita harus tahu bagaimana mereka berpikir, merasa dan bertindak pada tingkat usia yang berbeda.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar