Perkembangan Sosial Manusia
Dalam bidang pembangunan sosial nama Freud, Erikson dan
Marcia penting. Eric Erikson, seorang pengikut Freud, mengembangkan teori tahap
perkembangan psikososial yang telah sangat influen ¬ esensial dalam pendidikan.
Erikson percaya bahwa dalam mengembangkan kepribadian kita kita melewati
'periode yang berbeda perkembangan (tahapan) dengan tugas perkembangan yang
spesifik pada setiap tahap' delapan (Bee, 1989, p.340). Misalnya, tugas antara
usia 4-5 adalah untuk mengembangkan inisiatif, dari 6-12 tahun usia tugas ini
adalah untuk mengembangkan industri (penguasaan), dari 13-18 tahun tugas ini
adalah untuk mengembangkan rasa identitas. Dalam dewasa muda tugas adalah untuk
mengembangkan keintiman dengan orang lain, diikuti oleh produktivitas,
kreativitas dan kepedulian generasi berikutnya di masa dewasa tengah. Tugas
akhir di usia tua adalah untuk mengembangkan rasa integritas atau penerimaan
kehidupan seseorang seperti yang telah tinggal. Tugas ini bekerja dalam bentuk
krisis psikososial atau konflik. Dengan demikian setiap tahap dapat
mengakibatkan hasil negatif. Misalnya, jika anak tidak berhasil mencapai
inisiatif, maka rasa bersalah adalah hasil yang dihasilkan. Demikian pula, jika
industri tidak tercapai rasa rendah diri akan menghasilkan. Pada masa remaja
jika identitas tidak tercapai maka kebingungan roje akan menjadi hasilnya.
Erikson berpendapat bahwa setiap tahap harus berhasil diselesaikan atau akan
mempengaruhi pencapaian tahapan berikutnya. Misalnya, seorang anak sekolah
dasar yang tidak mencapai sukses di sekolah dapat mengembangkan perasaan rendah
diri. Perasaan rendah diri akan membuat yang jauh lebih sulit untuk mencapai
rasa identitas pada masa remaja.
Ringkasan
Dalam bagian ini pada pembangunan manusia kami telah
menunjukkan bahwa pembangunan merupakan faktor penting dalam belajar. Untuk
menggambarkan hal ini kami telah meminta Anda untuk merefleksikan perkembangan
Anda sendiri. Selain itu, kami telah menjelaskan beberapa ide-ide ulama seperti
Piaget, Vygotsky dan Erikson. Dalam studi Anda pada pembelajaran Anda juga
harus memeriksa pandangan Case (1985), Siegler (1984), dan Sternberg (1984)
dalam kognitif devel ¬ ngunan, Piaget (1932), Kohlberg (1984), Gilligan (1982),
Marcia ( 1980) dan Kegan (1982) dalam bidang pengembangan afektif, dan
Bronfenbrenner (1979) dalam efek rumah, sekolah dan masyarakat pada orang
berkembang.
Melalui studi ini akan menjadi jelas bahwa pembangunan
merupakan faktor penting dalam belajar. Bagi kami sebagai guru ini berarti
bahwa:
1. Siswa dari usia yang sama akan mengalami masalah yang
sama dan kepentingan, tetapi akan ada perbedaan untuk setiap individu.
2. Setiap siswa berbeda: yang berbeda dari orang dewasa
dan berbeda dari siswa lain. Dengan demikian kita harus melayani perbedaan
individual di masing-masing bidang pembelajaran.
3. Belajar adalah proses yang sangat aktif. Pengalaman dan
interaksi sosial memainkan peran penting dalam pembangunan.
4. Pengembangan merupakan faktor kunci dalam menentukan
subyek yang akan diajarkan, materi dan pengalaman belajar untuk hadir, strategi
pengajaran yang akan digunakan dan prosedur untuk mengevaluasi pembelajaran.
5. Dalam rangka untuk memahami, berhubungan, berkomunikasi
dan berinteraksi dengan siswa kita harus tahu bagaimana mereka berpikir, merasa
dan bertindak pada tingkat usia yang berbeda.
Rabu, 02 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar